Marhaban Ya Ramadhan......!!!
Ramadhan telah tiba,Bulan yang dimuliakan Allah serta banyak keutamaan daripada bulan-bulan lainnya yang harus kita sambut dengan semangat ibadah. Dan tentunya, kita menginginkan berpuasa dengan amalan-amalan berpahala tanpa kelesuan. Meskipun perut kosong sejak pagi hingga menjelang maghrib, jangan menjadikan aktivitas, terutama amalan ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini terlewatkan dengan sia-sia. Untuk menjaga tubuh tetap segar dan sehat saat berpuasa, beberapa hal berikut ini perlu kita perhatikan, sehingga dapat membantu meningkatkan amalan utama di bulan Ramadhan.Berikut cara menjaga kesehatan di bulan Ramadhan:
Ramadhan telah tiba,Bulan yang dimuliakan Allah serta banyak keutamaan daripada bulan-bulan lainnya yang harus kita sambut dengan semangat ibadah. Dan tentunya, kita menginginkan berpuasa dengan amalan-amalan berpahala tanpa kelesuan. Meskipun perut kosong sejak pagi hingga menjelang maghrib, jangan menjadikan aktivitas, terutama amalan ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini terlewatkan dengan sia-sia. Untuk menjaga tubuh tetap segar dan sehat saat berpuasa, beberapa hal berikut ini perlu kita perhatikan, sehingga dapat membantu meningkatkan amalan utama di bulan Ramadhan.Berikut cara menjaga kesehatan di bulan Ramadhan:
1 Mengakhirkan Sahur
Disunnahkan mengakhiri waktu makan sahur dengan waktu yang tak jauh dari saat terbit fajar. Telah diriwayatkan
dari Anas dari Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia pernah berkata:
تسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ قُلْتُ
كَمْ كَانَ قَدْرُ ذَلِكَ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
“Kami pernah makan sahur bersama Nabi. Setelah itu beliau langsung
berangkat shalat”. Aku tanyakan: “Berapa lama jarak antara adzan dan
sahur?” Dia menjawab,’Kira-kira sama seperti bacaan lima puluh ayat.”
Hikmah mengikuti Sunnah Nabi dengan mengakhirkan sahur memang banyak
manfaatnya bagi tubuh. Tubuh akan mempunyai tenggang waktu yang cukup
guna membakar makanan untuk dirubah menjadi kalori (energi), sehingga
badan tidak akan lemas pada siang hari
2 Hindari Tidur Setelah Makan Sahur
Kebanyakan orang sering tidur setelah makan sahur. Salah satu faktor
yang menjadi penyebabnya, karena makan sahur saat masih tengah malam
atau jauh dari terbit fajar. Selain tidak mengikuti Sunnah mengakhirkan
sahur, shalat Subuh mungkin tak bisa terjaga dengan baik (tidak tepat
waktu). Keadaan ini akan rnembuat tubuh menjadi semakin lemas pada siang
hari.
3 Hindari Sikap Bermalas-malasan
Bermalas-malasan tidak dianjurkan dalam Islam, apalagi di bulan
Ramadhan. Tetaplah aktif melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk
amalan-amalan yang mendatangkan pahala serta olah raga ringan.
Berolah-raga bisa dilakukan pagi hari, misalnya jalan, lari di tempat, bersepeda atau senam. Aktivitas pada saat puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon- hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap bugar sepanjang hari.
Berolah-raga bisa dilakukan pagi hari, misalnya jalan, lari di tempat, bersepeda atau senam. Aktivitas pada saat puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon- hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap bugar sepanjang hari.
Apabila kantuk menyerang di pagi hari, segera saja berolahraga
secukupnya untuk membakar simpanan makanan supaya menjadi energi,
kemudian lanjutkan aktivitas Anda seperti biasanya, misalnya taddarus Al
Qur’an, bekerja dan sebagainya.
4 Tidur Cukup
Usahakan untuk cukup tidur agar sel-sel otot dan organ tubuh dapat pulih
kembali, baik siang maupun malam. Masing-masing orang berbeda-beda
dalam memenuhi kebutuhan jam tidurnya, yang penting tidak berlebihan.
Tidur berlebihan malah menyebabkan tubuh loyo, kulit wajah kering dan
tidak segar;
5 Menyegerakan Berbuka
Menyegerakan berbuka merupakan Sunnah Rasulullah, dan akan mendatangkan
kebaikan. Dari Sahl bin Sa’ad bahwa Rasulullah telah bersabda:
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Umat manusia ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan buka puasa
6 Saat Berbuka Memulai Makan dengan Rasa Manis
Saat berbuka, awali dengan makanan atau minuman manis, seperti kurma
atau teh manis, atau minuman manis lainnya. Demikian juga Rasulullah
telah memerintahkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tak memiliki
kurma, maka hendaklah dengan air.
Dari Anas bin Malik, dia bercerita: “Nabi, biasa berbuka dengan beberapa
buah ruthab (kurma segar) sebelum mengerjakan shalat. Jika beliau,
tidak mendapatkan ruthab, maka beliau berbuka dengan beberapa buah tamr
(kurma masak yang sudah lama dipetik). Dan jika tidak mendapatkan tamr,
maka beliau meminum air”.
Memberi sesuatu yang manis pada tubuh saat perut dalam keadaan kosong
lebih diterima dan bermanfaat bagi anggota tubuh, apalagi badan yang
sehat, akan menjadi kuat kembali.
7 Hindari Minum Air Dingin atau Es
Sudah disebut di atas, apabila tak ada kurma, minumlah air putih. Pada
saat puasa, tubuh mengalami kekeringan atau dehidrasi, sehingga apabila
dibasahi dengan air, maka akan sangat bermanfaat memberi kesegaran bagi
tubuh.
Sebaiknya hindari untuk langsung minum air dingin atau air es, karena akan menyebabkan perut kembung. Juga minuman-minuman yang mengandung pemanis buatan (sintetis), karena pemanis ini tidak mengandung kalori, sehingga akan menambah kelesuan meskipun perut kenyang. Jangan pula mengkonsumsi minuman bersoda, karena dapat berakibat buruk terhadap perut.
Sebaiknya hindari untuk langsung minum air dingin atau air es, karena akan menyebabkan perut kembung. Juga minuman-minuman yang mengandung pemanis buatan (sintetis), karena pemanis ini tidak mengandung kalori, sehingga akan menambah kelesuan meskipun perut kenyang. Jangan pula mengkonsumsi minuman bersoda, karena dapat berakibat buruk terhadap perut.
Khusus untuk mereka yang beraktivitas lebih, misalnya olahraga berat,
pekerja berat sehingga keringat keluar berlebihan, dianjurkan minum air
dingin biasa, karena akan diserap tubuh lebih cepat dibandingkan air
hangat.
8 Berbuka Hendaknya Dilakukan Secara Bertahap
Setelah berbuka dengan makanan/minuman yang manis, sebaiknya perut
istirahat terlebih dahulu lebih kurang 30-60 menit sebelum menyantap
hidangan berbuka lainnya. Pada saat menyantap makanan pun, sebaiknya
dilakukan secara bertahap, jangan langsung berlebihan, supaya lambung
(perut) tidak kaget dan mendadak kerja keras, sehingga menjadikan Anda
malas melakukan aktivitas selanjutnya. Sebaliknya jangan makan terlalu
sedikit, sebab hal ini akan menurunkan daya tahan tubuh sewaktu puasa.
9 Mengkonsumsi Makanan Berserat
Perbanyaklah makan sayur dan buah saat berbuka atau sahur. Selain
mengurangi kekeringan tubuh (karena kandungan air dalam makanan berserat
cukup tinggi), tubuh juga dapat menahan rasa lapar lebih lama dengan
makanan berserat. Hal ini diakibatkan tubuh memerlukan waktu lebih lama
untuk mencerna makanan berserat. ; Demikian juga daging hewan berkaki
empat dan unggas bisa bertahan lama di perut
10 Banyak Minum Air Putih
Pada malam hari dan saat sahur, perbanyaklah minum air putih, serta
selingan dengan bahan berkalori tinggi, misalnya madu, kurma, gula, susu
dan lain-lain untuk mencegah dehidrasi atau kekeringan tubuh dari
aktifitas di siang hari yang banyak mengeluarkan keringat baik di
ruangan terbuka juga di ruangan AC.
11 Mengkonsumsi Makanan Bergizi
Perbanyak makanan yang mengandung lima unsur gizi lengkap, seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, agar tubuh tetap
sehat. Vitamin yang perlu dikonsumsi setiap hari adalah vitamin A, B dan
C yang banyak terdapat pada buah berwarna merah atau kuning, sayuran
berwarna hijau tua atau kacang- kacangan.
12 Tetap Bersiwak dan Mandi
Dianjurkan tetap bersiwak, menyiramkan air dingin pada kepala dan juga
mandi. Bersiwak atau gosok gigi boleh dilakukan oleh orang yang
berpuasa. Demikian juga tidak ada masalah dengan berkumur dan
mendinginkan diri pada badannya.
Dalam suatu riwayat disebutkan, Rasulullah pernah menyiramkan air pada kepalanya, sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa, karena haus atau panas yang menyengat. Ibarat tanaman, jika kekeringan, maka apabila disiram air, tanaman tersebut akan menjadi segar kembali.
Dalam suatu riwayat disebutkan, Rasulullah pernah menyiramkan air pada kepalanya, sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa, karena haus atau panas yang menyengat. Ibarat tanaman, jika kekeringan, maka apabila disiram air, tanaman tersebut akan menjadi segar kembali.
13 Khusus Bagi Pasangan Suami Istri.
Kebutuhan biologis bagi suami istri tidaklah terhalang di bulan
Ramadhan. Tetapi dilarang berjima’ saat berpuasa di siang hari. Untuk
menyalurkan nafsu syahwat tersebut dapat dilakukan pada malam hari.
Namun harus diingat, bahwa menyalurkan kebutuhan biologis ini memerlukan
energi atau tenaga yang tidak sedikit. Apalagi bagi suami dengan istri
lebih dari satu, pertimbangkanlah untuk menyisakan cadangan energi,
supaya tubuh tidak lemas atau aktivitas terganggu saat berpuasa di siang
hari.
Selain tips-tips di atas, dianjurkan pula bagi pasangan suami istri yang ingin menyalurkan jima di malam hari,
agar menambah makanan dengan kandungan mineral yang tinggi, terutama
zat besi. Konsumsi zat besi yang rendah akan menyebabkan rendahnya kadar
Hb yang merupakan kunci utama rendahnya perolehan energi di dalam
tubuh.
Oleh karena itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi sumber zat besi, misalnya hati, daging merah, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Selain itu juga makanan dengan kalori yang tinggi, dan tidak mengapa mengkonsumsi suplemen vitamin serta mineral dalam kemasan, apabila konsumsi makanan kita tidak dapat menjamin kebutuhan tubuh untuk melakukan aktivitas.
Oleh karena itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi sumber zat besi, misalnya hati, daging merah, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Selain itu juga makanan dengan kalori yang tinggi, dan tidak mengapa mengkonsumsi suplemen vitamin serta mineral dalam kemasan, apabila konsumsi makanan kita tidak dapat menjamin kebutuhan tubuh untuk melakukan aktivitas.
14 Bekal Makanan Sumber Energi Saat Beri’tikaf
Apabila ingin memanfaatkan momen ibadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu dengan beri'tikaf di masjid,
jangan lupa berbekal makanan sumber energi yang baik dan tahan lama,
misalnya kurma, madu, berbagai jenis gula, namun hindari gula-gula atau
permen.
Makanan dan minuman suplemen bisa dikonsumsi, termasuk susu dalam kemasan. Akan tetapi, pilihlah makanan atau minuman suplemen yang mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, dan sesedikit mungkin mengandung zat non gizi (kafein, pemanis, pengawet dan lainnya yang sejenis). Minuman jus buah (fruit juices) harus diencerkan dengan menambahkan air, guna mempermudah penyerapan di dalam tubuh (1 bagian diencerkan dengan 3-7 bagian air).
Makanan dan minuman suplemen bisa dikonsumsi, termasuk susu dalam kemasan. Akan tetapi, pilihlah makanan atau minuman suplemen yang mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, dan sesedikit mungkin mengandung zat non gizi (kafein, pemanis, pengawet dan lainnya yang sejenis). Minuman jus buah (fruit juices) harus diencerkan dengan menambahkan air, guna mempermudah penyerapan di dalam tubuh (1 bagian diencerkan dengan 3-7 bagian air).
Minuman berkafein (kopi, teh dan lainnya) boleh dikonsumsi asal tak
berlebihan bila menghendaki mengusir kantuk pada malam hari. Kadar
kafein pada minuman suplemen kemasan botol 150 ml umumnya berkisar 50
mg, setara dengan kadar kafein yang terdapat dalam secangkir kopi, yaitu
berkisar 50-75 mg. Batas aman kafein untuk dikonsumsi tidak melebihi
150 mg.
Perlu juga berbekal obat-obatan ringan, seperti obat pereda demam, sakit
kepala, anti diare beserta oralit, dan lain-lainnya. Gunanya, untuk
menjaga apabila saat beri’tikaf penyakit menyerang tubuh Anda.
Demikian sekilas ulasan, untuk menjaga agar tubuh tetap segar saat
berpuasa. Semoga dapat menambah puasa kita menjadi semakin sempurna,
ikhlas semata karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah,
mengisinya dengan amalan-amalan bermanfaat.